29 Okt 2010

Memahami Takdir Alloh SWT

Terkadang jika tertimpa musibah, orang akan berkata, “Sabar ya, ini sudah takdir.” Hal ini menunjukkan bahwa ketentuan dari Tuhan Yang Maha Kuasa adalah takdir, sehingga manusia harus menerimanya, baik hal yang baik maupun yang buruk. Kepercayaan kepada takdir adalah salah satu dari enam rukun iman.

Takdir menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi adalah karena kuasa dan kehendak Allah. Tak ada sesuatu pun yang terjadi di dunia ini kecuali atas kuasa dan izin-Nya. Bahkan Nabi Muhammad Saw pernah mengatakan bahwa sehelai daun yang jatuh ke tanah pun ada di dalam pengetahuan Allah swt. Subhanallah.

Namun ini tak berarti kita jadi menerima nasib secara pasrah, dalam arti tidak mau berusaha sama sekali. Dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia tidak akan mendapatkan sesuatu selain yang dia usahakan; dan bahwa hasil usahanya itu akan diperlihatkan [kepadanya], kemudian akan dibalas dengan balasan yang setimpal [QS [53]: 39-41].

Ini sesuai dengan macamnya takdir, yaitu takdir mubram dan mu’allaq. Takdir mubram adalah ketentuan Allah yang terjadi tanpa ada campur tangan manusia melainkan murni kekuasaan Allah. Misalnya gempa bumi, silih bergantinya siang dan malam, serta kematian. Sedang takdir mu’allaq merupakan ketentuan Allah yang digantungkan atas jalan usaha [ikhtiar] dan doa. Dengan kata lain manusia juga memunyai peran untuk menentukan takdir. Misalnya angka-angka pada rapormu. Jika engkau berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk belajar, maka angka-angka rapormu pasti akan bagus.

Begitu juga bencana alam. Tidak semua bencana alam disebabkan murni karena kekuasaan Allah pada manusia. Bencana alam seperti banjir diakibatkan karena ulah manusia sendiri yang merusak alam. Seperti membuang sampah sembarangan, menebang pohon, atau menutup aliran sungai, dan sebagainya. Untuk menghindari ini kita bisa berusaha untuk mengurangi atau menghindari banjir dengan usaha-usaha, seperti membuang sampah di tempatnya, melakukan penanaman pohon, dan banyak lagi.

Jadi kita harus berusaha dengan pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki. Kemudian serahkan hasilnya kepada Allah yang menentukan segala sesuatu dengan ilmuNya yang maha luas dan kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. (Alipmagz.com)

Rasulullah SAW lalu berkata, “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitabnya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman pula kepada Qadar (takdir) yang baik atau pun yang buruk.” Orang tersebut lalu berkata, “Tuan benar.'' Diriwayatkan oleh Muslim.

untuk selengkapnya silahka download disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar